Selasa, 12 Januari 2016

pantai

Pantai Legian dan Seminyak BaliKilauan Cahaya Biru

Karya: Rayhandi


Biru kulihat sejauh mata merangkak
Angin dan dinginnya membelai kulitku
Terasa dingin dan tenang hati ini
Ingin rasanya ku tinggal di pantai
Laut kita kaya
Biru bercahaya
Kadang tak bersahaja
Namun pasti tak sengaja
Aku ingin terbang 
Melayang bersama burung mengitari laut biru
Ingin rasanya
Ingin angin laut menerbangkan susahku
Laut tampak begitu indah di sini
Di bawah pantai yang teduh
Di sini ku duduk
Tak hanya aku namun juga banyak
Semuanya untuk menikmati karya tuhan semesta
Ku pandang langit
Atap di mana laut berteduh dan bergaduh
Semua yang kulihat hanya safir
Membawaku berteduh ke tempat rindang
Melanjutkan menikmati indah laut.

oh ya gays inin aku juga punya koleksi foto-foto pantai yang menakjubkan silahkan klo ada yang mau kopas aja ya,,,,,,, Pantai Parai Tenggiri, Bangka BelitungPantai Baron JogjaPantai Bale Kambang, MalangPantai Natsepa, AmbonPantai Palabuhan Ratu, Jawa BaratPantai PlengkungPantai Ujung GentengGambar Pantai Indah Indonesia di Sanur Bali

HUTAN

Puisi Tentang Hutan KitaHutan yang Hilang

Hijau terhampar

Hasilkan udara segar

Tanah gembur penghasil kehidupan

Satwa liar bebas berkeliaran

Tersaji dalam satu kawasan

Terdapat dalam rimba raya penuh petualangan

Kita semua kagum melihatnya

Kita semua ingin memilikinya

Bahkan kita ingin jadi kaya karenanya

Dan alat-alat berat dikerahkan

Dan senjata-senjata tajam digunakan

Dan para tenaga kerja dikerahkan

Deru gergaji meraung dengan ganas

Diiringi kematian sang penunjang kehidupan

Tidak lagi hijau

Tidak lagi subur

Yang ada hanya gersang

Tak ada lagi tempat bernaung

Tak ada lagi udara segar

Tak ada lagi penahan banjir

Semua habis

Semua hilang

ALAM,,,

NAMAKU ALAM

Perkenalkan, namaku adalah alam
Aku adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna

Dimana bagi hewan-hewan aku adalah rumah mereka
Tempat mereka bertumbuh 
Berkembang biak, dan mencari makan 
Melakukan semua aktivitas kehidupan alam 

Bukan hanya hewan 
Tumbuhan pun merasakan hal yang sama 
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Dan hewan, adalah peliharaanku 

Aku juga slalu memberi kesejukan bagi penduduk bumi 
Aku memberikan oksigen bagi manusia 
Aku juga memberikan sumber daya bagi mereka 
Memberikan mereka energi, kekuatan, perhiasan 
Dan segalanya yang mereka butuhkan 

Semua itu adalah pada saat bumi masih dalam keadaan stabil
Ketika bumi tidak dipenuhi orang orang serakah 
Menggunakan sumber dayaku sesuai kebuhannya saja

Tapi kini..... 
Manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri 
Mereka tak pernah memikirkan aku 
Mereka slalu ingin lebih atas apa yg telah diberi oleh – Nya 

Ketamakan, kerakusan, pemborosan 
Telah membawaku kepada kerusakan 

Lihat apa yang telah mereka perbuat padaku 
Setelah apa yang aku berikan pada mereka 
Mereka membalasnya dengan merusakku 
Menebang pohon pohonku 
Memberikan polusi padaku 
Memburu hewan hewanku 
Dan merusak ozonku 
Dengan zat zat yang dulu tak pernah ada di bumi ini 


Sungguh perih hati ini rasanya
Apakah tak ada kesadaran sedikit pun dihati mereka? 
Apakah tak ada rasa iba mereka atas rusaknya diriku? 
Sungguh, sungguh, dan sungguh sangat miris hati ini 

keindahan alam



INDAHNYA ALAM NEGERI INI

Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak 
Kurentangkan tanganku sejenak 
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan 

Wahai pencipta alam 
 kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam 
Pesonanya tak pernah padam 

Desiran angin yang berirama di pegunungan 
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan 
Begitu indah rasanya 
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna 
Membuat semua orang terpana 
Membuat semua orang terkesima 
Tetapi, kita harus menjaganya 

Agar keindahannya takkan pernah sirna

Senin, 11 Januari 2016

Imanku

IMAN

puisi islami tentang imanMaka.. Iman pun seperti hakikatnya cinta suci
Yang menghujam dalam
Ketakwaan tersemai indah
Karena hati nan pasrah kepada-Nya
Para sufi beribadah semata mencintai Allah
Maka dari mereka, mendamba ridha dan kasih
Sudah lebih dari cukup

Shalat itu percintaan penuh kebahagiaan
Antara hamba dengan sang penciptanya
Betapa syahdu dan indah
Maka hati kian jernih selalu
Jangan sampai ada titik noda dalam diri

Hati ini adalah kaca..
Yang kebeningannya dan keburamannya tergantung kita
Maka debu-debu tepiskan
Gosoklah selalu dengan hatimu
Dengan doa dan dzikir kalimat suci mulia
Dengan kelembutan hati dan kesadaran cahaya-cahaya

Karena iman, insan pun kembali dari petualangannya
Bertaubat dari segala dosa
Meniti jalan lurus penuh keinsyafan
Maka..
Ditinggalkannya jalan zig-zag yang berbelok belok
Ke dalam lorong-lorong gelap

Karena hakikat iman adalah cahaya-cahaya
Yang terus menerangi hati dan jiwa
Hingga hati ini terang benderang
Seperti bintang yang berkilauan
Menjadi pandu menuju hidup hakiki

Bulan Puasa

Puisi Islami Tentang Ramadhan Untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Ramadhan Ku

Teringat saat masih kecil,
Ayah dan Ibu mengajarkan ku tuk bangun tengah malam,
Dengan malas dan rasa kantuk yang menggelayutiku
Ayah menuntunku untuk bersantap sahur bersama keluarga.

Sementara itu,
Ibu menyajikan hidangan hallalan toyyiban
Diatas piring-piring suci penuh harapan
Harapan akan ibadah puasa yang diterima oleh-Nya.

Selang beberapa menit sesudahnya,
Ayah memimpin kita untuk berdo’a bersama,
Dengan penuh rasa syukur kami memohon
Atas segala nikmat dan ridho-Nya.

Ramadhan ku..
Kini aku telah dewasa,
Sungguh waktu bejalan begitu cepatnya,
Potongan-potongan kisah akan perjalanan mu
Tak pernah aku lupakan sampai saat ini.

Ramadhan ku..
Aku menyambutmu seperti aku menyambut pintu surga-Nya
Perkenankanlah aku tuk merangkulmu disetiap hembus nafasku,
Untuk senantiasa menjadi hamba yang tak pernah lupa akan kewajiban-Nya,
Untuk menjadi manusia yang pantas menempati surga-Nya.

MENGINGATMU

puisi islami tentang istighfar

ISTIGHFAR


Istighfarku mengetuk pintu kasih-Mu
Istighfarku bersujud kehadapan-Mu
Karena aku yakin..
Engkau maha pengampun


Tetapi semudah itukah turun ampunan-Mu?
Kalau semudah itu pula
Kami masuki lembah dosa


Nikmat dunia telah menyilaukan mata kami
Ranjau-ranjau nafsu telah melumpuhkan saraf kami
Istighfar kami istighfar kami
Telah menjadi kerutinan
Yang miskin akan makna


Mendengar Engkau Maha Mendengar
Tapi betapa istighfar kami terasa pudar
Karena radar pendengaran-Mu yang Mahapeka
Sempat pula menangkap
Setiap getaran jiwa dan laku kami
Yang semakin menjauhi-Mu


Ya Rabbi, betapa aku ingin selalu beristighfar
Mengaku dosa setulus-tulusnya
Tanpa menyentuh dosa itu sekalipun kembali


Istighfarku hendaknya mampu
Mendekatkan hatiku pada-Mu
Istighfarku hendaknya makin menyadarkanku
Tentang makna kesucian hidup
Yang Kau ridhoi


Semoga istighfarku mampu
Melindungiku dari segala keluputan
Dan kesalahan yang sering kali aku lalai
Hanya dengan ampunanmu Ya Rabbi..