Teringat saat masih kecil,
Ayah dan Ibu mengajarkan ku tuk bangun tengah malam,
Dengan malas dan rasa kantuk yang menggelayutiku
Ayah menuntunku untuk bersantap sahur bersama keluarga.
Sementara itu,
Ibu menyajikan hidangan hallalan toyyiban
Diatas piring-piring suci penuh harapan
Harapan akan ibadah puasa yang diterima oleh-Nya.
Selang beberapa menit sesudahnya,
Ayah memimpin kita untuk berdo’a bersama,
Dengan penuh rasa syukur kami memohon
Atas segala nikmat dan ridho-Nya.
Ramadhan ku..
Kini aku telah dewasa,
Sungguh waktu bejalan begitu cepatnya,
Potongan-potongan kisah akan perjalanan mu
Tak pernah aku lupakan sampai saat ini.
Ramadhan ku..
Aku menyambutmu seperti aku menyambut pintu surga-Nya
Perkenankanlah aku tuk merangkulmu disetiap hembus nafasku,
Untuk senantiasa menjadi hamba yang tak pernah lupa akan kewajiban-Nya,
Untuk menjadi manusia yang pantas menempati surga-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar