Puisi adalah ragam sastra
yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik
dan bait. Untuk menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi,
kita harus membaca secara detail dan penuh penghayatan puisi tersebut.
Nah, saya akan menjelaskan apa sajakah unsur-unsur intrinsik puisi dan
unsur-unsur ekstrinsik puisi. Langsung saja kita simak selengkapnya…..
Unsur Intrinsik Puisi
Unsur intrinsik puisi adalah
unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut. Adapun
unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:
Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
Tipografi
disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait,
kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik
yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain.
Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.
Enjambemen
adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan
potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi
tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian
yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.
Verifikasi
adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan
di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.
Citraan
(pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si
penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image).
Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat
menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap
sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).
Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi adalah
unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam
diri penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut
menulis puisinya. Berikut adalah macam-macam unsur ekstrinsik puisi:
Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis.
Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain.
Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial ketika puisi itu dibuat.
Contoh Puisi Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Berikut adalah contoh puisi beserta unsur intrinsik dan ekstrinsiknya:
Hati Sahabat
berbuih kasih dlm panas mengadu.
bertebaran sayang layaknya teman.
Menguak rasa hati sedalam lautan.
lirikan mata yg tepadu.
Ohh. . . Tuhan . . .
Getaranku sudah beda.
tak layak seakan teman.
Dia tak mengerti yg ku rasa.
Menyambut bunga bagai indah jagat raya.
Terpukau tp terlarang.
Menyiksa krn tak kan teromong.
Menanam jua dewasa.
Bagai kucing takut lautan.
Pengecut dlm bimbang.
Terhalang . . .
Takut hilang persahabatan
Unsur intrinsik dari puisi di atas adalah:
Diksi (pemilihan kata)
Tema puisi (percintaan)
Unsur ekstrinsik dari puisi di atas adalah:
Postingan ini sangat bermanfaat bagi saya:)
BalasHapusthanks sekali atas komennya....
Hapus